PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program
restrukturisasi di lingkungan Ditlitabmas Ditjen Dikti. Sedangkan Pekan Imiah Mahasiswa
Nasional (PIMNAS) yang dilaksanakan pada tahun 2002 adalah PIMNAS-I kegiatan PKM.
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas
dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam
rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan mandiri
dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian,
sikap, tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian
melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.
Pada awalnya, dikenal lima jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat
(PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I).
Namun, sejak Januari 2009, Ditlitabmas mengelola 6 (enam) PKM. Kompetisi Karya Tulis
Mahasiswa (KKTM) yang semula menjadi tugas Direktorat Akademik dalam
pengelolaannya, dilimpahkan kepada Ditlitabmas. Karena sifatnya yang identik dengan
PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola bersama-sama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT).
Dengan demikian, di dalam PKM-KT terkandung dua program penulisan, yaitu: PKMArtikel
Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT).
Pada tahun 2019 mulai diperkenalkan satu lagi bidang PKM berbasis media sosial, yaitu
PKM-GFK (Gagasan Futuristik Konstruktif) yang berpeluang ditampilkan di PIMNAS. PKM
diperuntukkan bagi mahasiswa di seluruh Perguruan Tinggi melalui penyediaan dana yang
bersifat kompetitif, akuntabel dan transparan.
Kriteria yang meliputi inti kegiatan sepertimateri kegiatan, strata pendidikan, jumlah anggota, Dosen Pendamping, alokasi biaya,laporan akhir, dan luaran dari ketujuh kegiatan PKM disajikan pada tabel berikut.